Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Economic Moat pada Investasi Saham

Gambar
Definisi Economic Moats Secara harfiah economic moat dapat diartikan sebagai parit ekonomi. Analaginya seperti sebuah parit besar yang mengelilingi suatu kerajaan, yang tujuannya adalah menyulitkan kerajaan lain untuk menyerang. Semakin besar parit, semakin sulit untuk menaklukkannya. Hal inilah yang melandasi istilah economic moat. Bila kita kaitkan dengan kaedah bisnis, maka economic moat adalah keunggulan kompetitif yang dimiliki suatu perusaahan di banding dengan pesaingnya. Perusahaan yang tidak memiliki keunggulan kompetitif (economic moat) rentan terhadap persaingan. Dalam level yang lebih tinggi, ini akan mengarah pada perang harga yang mengakibatkan margin keuntungan semakin kecil atau bahkan berakibat pada kerugian pada perusahaan. Secara umum, ada 5 jenis ecomonic moat yang bisa dimiliki perusahaan. Mulai dari Keunggulan dalam biaya. (Cost Advantage) Keunggulan dari segi ukuran Biaya beralih besar (High Switching cost advantages) Aset Tak berwujud Brand (Intangible Aset adva

Mengapa Sebaiknya Modal Awal Main Saham Kecil Saja?

Gambar
Di pos "Modal Awal Main Saham" saya tulis bahwa Gerald Loeb menyarankan pemula untuk mulai main saham dengan modal relatif kecil dari total modal yang dimiliki. Mengapa? Kata Gerald Loeb: A backlog of cash is a great help in meeting emergencies and in freeing one's judgment so that commitmentss are opened and closed for financial cause and not affected by need, fear, greed, or other human failings which are fatal to profitable security investment. Persedian uang tunai yang banyak akan membantu anda berpikir dengan jernih sehingga aksi anda membeli atau menjual saham adalah berdasarkan keputusan tanpa dipengaruhi perasaan takut, serakah, ataupun sifat-sifat manusia lainnya yang bisa berakibat fatal saat berinvestasi saham. Jadi, dengan memakai modal relatif kecil dari total modal anda tidak akan stress kalau harga saham turun banyak dan anda berpotensi rugi. (Okelah, kalaupun stress, stressnya seharusnya tidak berat-berat banget sampai terpikir mau bunuh diri.) Mengapa? K

Memahami PBV (Price To Book Value)

Gambar
Price to Book value  (PBV) adalah salah satu ratio yang disukai oleh investor penganut value investing. Pertama karena Warren Buffet sering menyebutkan ratio ini pada annual letternya.  Kedua karena cenderung lebih sederhana dan mudah dihitung dibandingkan dengan pendekatan yang lain. Bahkan investor pemula pun bisa dengan mudah mengaplikasikan ratio ini dalam value investing. Definisi Price To Book Valu e Price To Book Value (PBV) adalah salah satu ukuran paling dasar dalam menilai apakah suatu saham sedang diskon atau tidak. Secara sederhana, PBV didefiniskan sebagai rasio harga saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini sering penulis gunakan untuk membandingkan antra nilai pasar suatu saham dengan nilai bukunya. Rumus Price to Book Value (PBV) Perhitungan rasio PBV dilakukan dengan cara membagi Harga saham saat ini dengan Book Value per lembar saham. Misalnya, emiten saham ABCD memiliki Book Valuenya Rp 1000, sedangkan harga sahamnya saat ini hanya Rp. 500, maka PBV ABCD adalah 0.5x.

Analisis Fundamental Top Down Apporoach

Gambar
  Top Down Approach Dalam analisis fundamental saham ada 2 pendekatan yang umum digunakan. Yang pertama adalah analisis top down dan analisis Bottom up. Nah untuk hari ini kita akan khususkan untuk membahas pendekatan yang pertama. Analisis Top Down Saham dimulai dengan mempelajari kondisi ekonomi secara makro, kondisi sektoral industri dan terakhir kondisi perusahaan secara mikro. Untuk memulai menganalisis dengan pendekatan Top Down ada beberapa tahapan yang harus dilakukan : Analisis Makro Ekonomi, perlu mempertimbangkan apakah ekonomi masih bisa bertumbuh dan apakah inflasi terjaga di persentase yang aman. Analisis Sektoral, sektor industri mana saja yang paling diuntungkan oleh kondisi makro ekonomi. Analisis Mikro perusahaan, seperti kondisi fundamental perusahaan secara keseluruhan. Namun intinya adalah kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan, kesehatan keuangan dan  yang terpenting adalah apakah harga sahamnya murah atau mahal. Analis Makro Ekonomi Gross Domestic Product (GD

7 Langkah Belajar Analisis Fundamental Saham

Gambar
  Analisis Fundamental Saham Analisis Fundamental  Saham adalah metode yang menggunakan kondisi  ekonomi makro, ekonomi mikro, industri dan bisnis perusahaan dalam mengambil keputususan investasi.  Berikut adalah 7 tahapan yang sebaiknya dipahami dalam belajar analisis Fundamental Saham 1. Tujuan Analisis Fundamental Saham Mendapatkan nilai intrinsik (nilai wajar ) saham yang dapat dibandingkan dengan harganya di bursa atau di pasar saat ini. Untuk melihat apakah saham itu Undervalue (murah) atau Overvalue (mahal ). 2. Metode Analisis Fundamental Saham Dalam melakukan analisis fundamental, ada dua metode yang dapat digunakan yaitu Top Down  dan Bottom Up. Kedua pendekatan ini sebenarnya memiliki tujuan yang sama namun tahapannya saja yang berbeda. Metode Top Down . Dimulai dengan menganalisis  Kondisi Ekonomi Global, Ekonomi mikro, kondisi industri dan terakhir adalah kondisi perusahaan. Metode Bottom Up , analisisnya dimulai dari perusahaan kemudian dilanjutkan ke idustri baru kemudia