Memahami PER (Price Earning Ratio)
Definisi
Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu ukuran paling dasar dalam analisis fundamental saham. Sederhananya, PER adalah ‘perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan’, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun. Karena yang menjadi fokus perhitungannya adalah laba bersih yang telah dihasilkan perusahaan, maka dengan mengetahui PER sebuah emiten, kita bisa mengetahui apakah harga sebuah saham tergolong murah atau mahal.
Rumus Price Earning Ratio (PER)
Perhitungan rasio PER dilakukan dengan cara membagi harga saham saat ini dengan laba bersih per lembar saham.
Misalnya, emiten saham ABCD mempunyai laba bersih per saham (earning per share) sebesar Rp 200, dengan harga sahamnya saat ini Rp 1000 per lembar, maka PER ABCD adalah 5. Artinya jika kita berinvestasi saat ini pada saham ABCD maka butuh 5 tahun untuk kembali modal.
Mengapa demikian? Itu karena kita membeli saham tersebut dengan harga 5 kali laba bersih per sahamnya (EPS) dengan asumsi inflasi 0% dan ABCD mempunyai tingkat keuntungan tetap Rp200 per saham.
Price, Menunjukan harga per lembar saham. Seperti yang kita ketahui harga suatu saham senantiasa berubah dari waktu ke waktu yang mengakibatkan PER perusahaan hari ini nilainya bisa berbeda keesokan harinya.
EPS, sesuai artinya berarti ‘laba bersih per saham’. EPS diperoleh dari laba bersih dibagi jumlah saham yang beredar. Contohnya saham ABCD, laba bersihnya adalah Rp 200 milyar. Karena jumlah saham ABCD yang beredar di market adalah 1 milyar lembar, maka EPS-nya adalah 200m dibagi 1m, dan hasilnya Rp 200 per saham.
Rumus Price Earning Ratio (PER)
Misalnya, emiten saham ABCD mempunyai laba bersih per saham (earning per share) sebesar Rp 200, dengan harga sahamnya saat ini Rp 1000 per lembar, maka PER ABCD adalah 5. Artinya jika kita berinvestasi saat ini pada saham ABCD maka butuh 5 tahun untuk kembali modal.
Mengapa demikian? Itu karena kita membeli saham tersebut dengan harga 5 kali laba bersih per sahamnya (EPS) dengan asumsi inflasi 0% dan ABCD mempunyai tingkat keuntungan tetap Rp200 per saham.
Price, Menunjukan harga per lembar saham. Seperti yang kita ketahui harga suatu saham senantiasa berubah dari waktu ke waktu yang mengakibatkan PER perusahaan hari ini nilainya bisa berbeda keesokan harinya.
EPS, sesuai artinya berarti ‘laba bersih per saham’. EPS diperoleh dari laba bersih dibagi jumlah saham yang beredar. Contohnya saham ABCD, laba bersihnya adalah Rp 200 milyar. Karena jumlah saham ABCD yang beredar di market adalah 1 milyar lembar, maka EPS-nya adalah 200m dibagi 1m, dan hasilnya Rp 200 per saham.
Kesimpulan
Semakin kecil PER perusahaan maka semakin diskon sahamnya, begitu juga sebaliknya. Usahakan untuk membeli saham yang memiliki PER yang kecil. Investasi sahamku sendiri secara umum menetapkan standar maksimal PER 15 untuk setiap saham dibeli. Silakan tentukan standar anda masing-masing.
Semakin kecil PER perusahaan maka semakin diskon sahamnya, begitu juga sebaliknya. Usahakan untuk membeli saham yang memiliki PER yang kecil. Investasi sahamku sendiri secara umum menetapkan standar maksimal PER 15 untuk setiap saham dibeli. Silakan tentukan standar anda masing-masing.
Komentar
Posting Komentar