Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Mencari Mutiara Terpendam di Saham Sektor Properti

Gambar
Diawal Tahun 2019 ini sebagian investor mungkin sedang merasakan histeria kenaikan IHSG hingga Harga 6500an. Namun Ada 1 sektor yangmenarik perhatian penulis, berdasarkan pengamatan penulis sektor ini sudah tertekan dari tahun 2016. Keadaan ini diperparah kebijakan pemerintah untuk menaikkan suku bunga acun bank indonesia yang tentu saja menjadi sentimen negatif bagi sektor ini. Tidak Heran bila kinerja perusahaan perusahaan property secara umum mengalami penurunan yang tentu saja diikuti oleh harga sahamnya. Sebagai value investing ini tentu menawarkan peluang untuk menemukan saham saham perusahaan yang diskon besar-besaran. Berikut adalah hasil screening   investasi sahamku dengan menggunakan   indikator utama DER, disusul PBV dilanjutkan dengan rata-rata ROE 5 Tahun   kemudian CAGR EPS 5 tahun terakhir. Berikut adalah 5 saham dengan peringkat terbaik dari hasil screening sederhada yang telah dilakukan : 1. LPCK 2. RDTX 3. ELTY 4. GWSA 5. BAPA Metode perankingan dengan memberi s

Simple Moving Average atau Exponential Moving Average?

Di pos "Target Laba Main Saham (Bagian I)," seorang pembaca—Maha Syauqi—bertanya: ". . . Pak Anonim, kalau boleh tahu sering pakai EMA atau SMA? Untuk karakter Daytrader/Swing pada 3 Formasi harinya disetting angka berapa kalau Om Anonim dalam trading? Soalnya kalau saya pakai SMA kadang suka telat, tapi kalau pakai EMA banyka sinyal palsu haaa. . ." ---###$$$###--- Jawaban saya: Saya memakai (indikator Analisa Teknikal) Simple Moving Average (SMA). [Catatan: SMA = Simple Moving Average; EMA = Exponential Moving Average.] Lumrah kalau anda ingin tahu parameter Simple Moving Average yang dipakai orang lain. Apakah saya memakai 10 hari? 20 hari? 30 hari/ 50 hari? atau 200 hari kah? Nah, perlu saya tegaskan bahwa tidak relevan (untuk anda) bung Anonim memakai SMA dengan parameter apa. Yang penting adalah anda memilih indikator Analisa Teknikal (SMA, EMA, dll) dan parameternya(5, 10, 20, 30, 50, 200, dll) lalu memakainya SECARA KONSISTEN. Kalau anda memutuskan memakai

Gambaran Umum Laporan Perubahaan Ekuitas

Gambar
Laporan Perubahaan Ekuitas Berisi perubahan komposisi item-item dalam ekuitas. Meski Tidak sepenting ketiga loporan lainnya yang sudah dibahas, bukan berarti dapat diabaikan begitu saja. Beberapa catatan yang penulis perhatikan : klik untuk memperbesar Laba yang tidak dibagikan kepada shareholder sebagai dividen, akan dicatat di sini sebagai laba ditahan (retained earning). Pendapatan komprehensif, karena tidak dimasukkan ke dalam Laba Bersih (namun dimasukkan ke dalam Laba Komprehensif), maka akan dicatat di sini sebagai Penghasilan Komprehensif Di sebutkan juga bagian ekuitas untuk kepentingan non pengendali. Nilai ekuitas (book value) yang dipakai dalam penghitungan PBV (dalam valuasi saham) adalah Ekuitas yang diatribusikan kepada entitas induk. Dengan kata lain, nilai ekuitas total dikurangi dengan bagian untuk kepentingan non pengendali. Biasanya, nilai Ekuitas yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali itu kecil, sehingga nilai Ekuitas yang diatribusikan kepada entitas