Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

NIlai Intrinsik Versi Lo Kheng Hong

Gambar
  Nama Lo Kheng Hong tentu sudah tidak asing lagi di telinga teman teman yang berkecimpung di dunia pasar modal. Investor yang menganut filosofi value investing ini disebut sebut sebagai Warren Buffetnya Indonesia. Ini tidak terlepas dari kesuksesannya meraih profit ratusan hingga ribuan persen dalam 1 saham. Salah satu investasinya yang paling fantastis adalah di PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak dibidang  ternak ayam. Pada tahun 2005 beliau membeli perusahaan dengan kode saham MBAI ini diharga Rp 250 per saham dan baru menjualnya di tahun  2011 ketika harga sahamnya menyentuh harga Rp 31.500 per lembar. Capital gain yang diperoleh mencapai 12.500% belum termasuk deviden. Bila kita investasikan uang 1juta rupiah pada waktu yang bersamaan maka nilai investasi kita akan menjadi 126 juta. Ketika itu Lo kheng Hong memiliki 8,28 saham MBAI. Bisa dibayangkan seberapa besar profit yang diterima. Kesuksesan demi kesuksesan yang beliau capai, mendorong

Diversifikasi Portofolio Investasi. Perlukah?

Gambar
Most of today's advisors are telling us to diversify into stocks, bonds, foreign stocks, and perhaps gold, to spread the risk; Loeb tells us to put all eggs in one basket and watch the basket. On this point, he and Buffet agree: it's most profitable to own a few stocks than to diversify for the sake of diversity. "The great fortune," Loeb notes, "are made by concentration." Mayoritas penasehat (keuangan) menyarankan kita untuk mendiversifikasi (investasi) ke saham, obligasi, saham luar negeri, dan emas, untuk  menyebar resiko; Loeb menyarankan kita untuk menempatkan semua telur di dalam satu keranjang dan menjaga keranjang tersebut. Untuk poin ini, Loeb dan Buffet setuju: adalah lebih menguntungkan memiliki beberapa saham daripada mendiverfikasi (ke banyak saham) hanya semata-mata untuk diversifikasi. "Kekayaan besar," kata Loeb, "adalah hasil dari konsentrasi." If the market conditions aren't favorable, Loeb sits on his cash for long

Cara Paling Sederhana Menghitung Nilai Intrinsik

Gambar
Ada banyak cara untuk menentukan nilai intrinsik perusahaan. Dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Tidak heran bila nilai intrinsik satu saham yang sama bisa berbeda-beda di mata setiap analis. Hal ini tidak terlepas dari bergamnya metode yang digunakan. Ada yang berdasarkan analisis kualitatif hingga kuantif, atau bahkan gabungan dari keduanya. Untuk pembahasan kali ini, penulis akan berbagi sedikit pemahaman penulis tentang cara menghitung nilai instrinsik yang paling sederhana. Bahkan kita bisa mengetahui nilai intrinsik saham kurang dari 1 menit. Rasio yang digunakan adalah Price Book Value Per Share (PBVS). Dalam prakteknya penulis membagi metode ini menjadi 2 pendekatan 1. Defensif 2. Agresif DEFENSIF Membeli Saham perusahaan Berkualitas ketika harganya diskon 20%  atau rasio PBVS ada di angka 0.8x. Itu artinya kita membeli perusahaan senilai 1juta di harga hanya 800ribu. Memang tidak ada jaminan bahwa harga sahamnya akan akan naik 20% atau pada PBVS d