Keuntungan Investasi Saham Jangka Panjang

Keuntungan Investasi Saham Jangka Panjang

Waktu adalah sahabat bagi investor, boleh jadi kalimat itu membuat anda sedikit bingung. Tapi bila didalami makna dan maksud di baliknya, kutipan diatas akan sangat membantu dalam kegiatan investasi, Baik dalam pemilihan Time Frame maupun psikologi investasi.

Dalam pemilihan time frame, memberi gambaran terkait jangka waktu investasi yang lebih panjang. Taukah anda bahwa  sejak Januari tahun 2000 IHSG telah tumbuh dari 688 menjadi 6206 saat artikel ini di tulis tahun 2019. Mengalami kenaikan 9x lipat atau 900% lebih.  Sebuah Return yang Luar bisa bukan? Bila anda menginvestasikan uang  100 Juta saat itu, maka sekarang uangnya sudah menjadi 900juta. Untuk mencapai return 900% dalam 19 tahun, hanya perlu membukukan pertumbuhan  12,27% setiap tahunnya. Iya anda tidak salah baca, hanya 12,27%. Ini adalah contoh bagaimana waktu bekerja untuk anda, bagaimana angka 12,27% pada tahun pertama berbubah menjadi 900% pada tahun ke 19.

Dalam Kurun waktu  19 Tahun itu, IHSG terlihat seperti Garis lurus yang mengalami kenaikan konsisten. Tapi bila timeframenya diperkecil menjadi  5 atau bahkan 1 tahun, pergerakannya terlihat sangat berfluktuasi. Terlihat pernurunan yang terjadi pada awal tahun 2018, IHSG mengalami penurunan dari 6.660 menjadi  5800. Begitu juga pada kuartal I tahun 2015 IHSG mengalami koreksi dari 5.514 menjadi 4.207. Mundur 2 tahun lagi, di tahun 2013 tepatnya pada bulan april. Ketika itu IHSG terkoreksi dari 4937 menjadi 4.432. Bahkan pada tahun 2008 IHSG sempat mengalami penurunan dari harga 2.830 menjadi 1.146 (turun 59%). Dan masih banyak lagi koreksi yang bisa diamati terlebih bila timeframenya diperkecil.

Mengutip Buku Cara simpel Berinvestasi di Pasar Modal Karya Joleliardi Sunendar.  Semakin lama holding period, atau Time frame investasi kita, maka semakin kecil juga Resiko yang kita hadapi. Tentu pernyataan ini didukung dengan sebuah penelitian yang dilakukan  Roger G. Ibotson dan Duff & Phelps . Data ini menunjukkan persentase kerugian yang terjadi berdasarkan holding period (time Frame. Data yang digunakan adalah index S&P 500 dan small cap dari tahun 1926 hingga 2016.
Time Frame / Holding Period Resiko.

Time Frame / Holding Period
Resiko
S & P 500
Small Caps
1 Tahun
26%
31%
3 Tahun
17%
24%
5 Tahun
14%
14%
10 Tahun
5%
2%

Pemahaman ini yang membuat penulis lebih memilih menjadi investor dengan timeframe waktu yang lebih panjang dari sebelumnya.  Angka 900% hanya estimasi pada IHSG, bayangkan return yang bisa didapatkan apabila berhasil memegang saham yang tepat. BBRI misalnya dari tahun 2005 hingga 2019 telah mengalami kenaikkan 1778%. Ini belum termasuk deviden yang diterima setiap tahunnya.

Dalam Psikologi Investasi, membantu memberi penulis sudut pandang yang lebih baik, bahwa koreksi bukan tentang kerugian, ketakutan dan kegelisahaan pasar, tapi lebih pada peluang yang menawarkan perusahaan berkinerja baik dengan harga yang  menarik. Contohnya di awal tahun 2018 ketika IHSGmengalami penurunan dari 6.600 menjadi  5800. Saham BBRI juga mengalami koreksi dari 3790 menjadi 2840. Bayangkan bisa dapat perusahaan berkinerja baik di harga yang menarik.

Sungguh luar biasa bisa mendapatkan emiten yang dalam 12 tahun terakhir  rata rata pertumbuhan Earning per Share (CAGR)  17,91% . Salah satu Bank terbesar di Indonesia dengan kekuatan Brand yang luar biasa. Tercatat pada Annual Report BBRI tahun 2017 yang di rilis pada awal tahun 2018, perusahaan sukses menjadi pemimpin pasar di bisnis mikro dan berhasil mencetak laba 29,04 T. Pencapaian ini menjadikan bank BRI sebagai bank pencetak laba terbesar di indonesia selama 13 tahun berturut-turut. Tetapi disaat yang hampir bersamaan harga sahamnya turun 25%. Dengan memahami konsep waktu adalah sahabat investor, penulis melihat fenomena ini lebih kepada peluang untuk mendapatkan perusahaan baik di harga yang menarik.

Kesimpulannya yang pertama investasi saham jangka panjang dapat meminimalisir resiko koreksi yang dialami. Kedua dengan investasi jangka panjang, memberi perspektif lebih baik dalam menghadapi krisis. Tidak Panik berlebihan tapi lebih memandang koreksi pasar sebagai kesempatan untuk mendapatkan perusahaan berkinerja baik di harga menarik.

Demikian pandangan penulis tentang betapa waktu memberi arti yang sangat berbeda pada kegiatan investasi. Semoga pandangan ini dapat memberi perspektif baru bagi calon-calon investor pasar modal indonesia di masa yang akan datang.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TTM YTD dan Annualized Pada Laporan Keuangan

Analisis Fundamental Top Down Apporoach

Gambaran Umum Laporan Laba Rugi atau Income Statement