Sebelum Membeli Saham: Jawab Pertanyaan Ini
Misalkan anda tertarik membeli suatu saham. Apa yang harus anda persiapkan?
Membuka rekening di perusahaan broker saham?
Betul.
Menyiapkan uang?
Tentu saja.
Belajar analisa fundamental?
Silahkan.
Belajar analisa teknikal?
Monggo.
Tapi kalau tujuan anda adalah ingin untung main saham, hal-hal di atas tidaklah cukup.
Lalu apa lagi dong?
Mengutip Gerald Loeb di buku The Battle for Investment Survival:
In actually entering the security market it seems fundamental that one should know why a commitment was opened, what one expected to make, how long it was expected to take, and what one was willing to risk. Personally, I cannot see how one can expect to figure the proper size of a position or the time to close it out unless it was first opened with a full understanding of these points.
In my opinion, commitments should not be closed haphazardly or, even worse, allowed to remain open without justification.
Jadi, sebelum anda membeli saham, hal yang paling penting yang harus anda lakukan adalah bertanya pada diri anda sendiri:
Kalau anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, silahkan beli. Kalau belum bisa menjawab, tunda dulu niat anda untuk cepat kaya dari bermain saham.
[Perlu saya garis bawahi bahwa bisa menjawab pertanyaan di atas tidak berarti anda pasti akan untung. Tapi kalau anda tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, anda beresiko rugi besar.]
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2020 oleh Anonim terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Membuka rekening di perusahaan broker saham?
Betul.
Menyiapkan uang?
Tentu saja.
Belajar analisa fundamental?
Silahkan.
Belajar analisa teknikal?
Monggo.
Tapi kalau tujuan anda adalah ingin untung main saham, hal-hal di atas tidaklah cukup.
Lalu apa lagi dong?
Mengutip Gerald Loeb di buku The Battle for Investment Survival:
In actually entering the security market it seems fundamental that one should know why a commitment was opened, what one expected to make, how long it was expected to take, and what one was willing to risk. Personally, I cannot see how one can expect to figure the proper size of a position or the time to close it out unless it was first opened with a full understanding of these points.
In my opinion, commitments should not be closed haphazardly or, even worse, allowed to remain open without justification.
Jadi, sebelum anda membeli saham, hal yang paling penting yang harus anda lakukan adalah bertanya pada diri anda sendiri:
- Mengapa anda tertarik membeli saham tersebut.
- Berapa besar untung yang anda harapkan.
- Berapa lama anda bersedia menunggu.
- Berapa (persen atau Rupiah) anda bersedia rugi.
Kalau anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, silahkan beli. Kalau belum bisa menjawab, tunda dulu niat anda untuk cepat kaya dari bermain saham.
[Perlu saya garis bawahi bahwa bisa menjawab pertanyaan di atas tidak berarti anda pasti akan untung. Tapi kalau anda tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, anda beresiko rugi besar.]
Pos-pos yang berhubungan:
- "Mengapa" Anda Membeli Saham Yang Anda Beli?
- Trading Saham Cepat atau Investasi Jangka Panjang?
- Mau Main Saham? Ingat Tiga Hal Maha Penting Ini
- Jawab Pertanyaan Ini Sebelum Anda Investasi Saham
[Pos ini ©2020 oleh Anonim terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Komentar
Posting Komentar