Cara Tepat Membeli (Lagi) Saham

Tulis Gerald M. Loeb di buku The Battle for Investment Survival:

 


 

The right way to do it is to pyramid. I have a buying power of 1,000 shares. I think Studebaker is going up. I buy 100 shares. It doesn't go up when it should, or worse, goes down. I sell it out. The loss can be charged to insurance, or experience, or as necessary cost of getting started right. Next, I buy 100 Chrysler. It begins to advance as I anticipated. So I buy 200 more. It still does well, so I buy another lot. And so on. .  .  

 If these principles were always practiced, one would always be long the right quantity of the right stock, because the measure of what stock to buy and how much of it to buy is the action of the market itself.

 

Cara yang tepat adalah melakukan piramid. Saya punya modal untuk membeli 1,000 saham. Saya pikir Studebaker akan naik. Saya beli 100 saham. Ia tidak naik seperti yang diharapkan, atau lebih buruk, turun. Saya jual. Kerugian tersebut dianggap sebagai asuransi, atau pengalaman, atau biaya yang harus dibayar untuk memulai dengan tepat. Selanjutnya, saya beli 100 saham Chrysler. Ia mulai naik seperti yang diharapkan. Jadi saya beli 200 lembar lagi. Ia masih juga naik, jadi saya beli lagi. Dan begitu seterusnya.

Kalau prinsip in selalu dilaksanakan, anda akan selalu memegang saham tepat dengan jumlah tepat, karena tolok-ukur saham apa yang layak dibeli dan berapa banyak yang layak dibeli ditentukan oleh pergerakan harga saham tersebut sendiri.

 

---###$$$###---

 

Poin-poin penting dari anjuran Gerald M. Loeb di atas:

  1. Tidak perlu takut membeli saham karena anda khawatir saham akan turun.
  2. Kalau setelah dibeli harga saham turun (sampai titik cut-loss yang sudah ditentukan sebelumnya), jual. Secepatnya. Jangan ragu.
  3. Kalau setelah dibeli saham naik, cari kesempatan baik untuk membeli lagi.
  4. Kalau masih juga naik, jangan takut untuk membeli lagi.
  5. JANGAN beli saham yang turun.
  6. LEBIH JANGAN lagi membeli lagi saham yang tambah turun (Average Down).
  7. BELI saham yang naik.
  8. Jangan takut memBELI LAGI saham naik yang masih naik (Average Up).
  9. Tidak perlu takut membeli saham karena anda khawatir saham akan turun. Dan siklus ini berlanjut lagi ke nomor 2 sampai nomor 9.

 

Pos-pos yang berhubungan:

[Pos ini ©2022 oleh Anonim terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TTM YTD dan Annualized Pada Laporan Keuangan

Analisis Fundamental Top Down Apporoach

Gambaran Umum Laporan Laba Rugi atau Income Statement