Postingan

Jangan Beli Saham "Aman"

Gambar
Tulis Gerald M. Loeb di buku The Battle for Investment Survival :     One often hears about the "safety" in trading for cash or the advisability of confining commitments to "safe" stocks. Personally, I have long regarded these thoughts as fallacious in actual practice. Anda mungkin sering mendengar nasehat untuk hanya membeli saham yang "aman." Menurut saya, ini adalah pandangan yang salah. By a "safe" stock one generally means an issue that is fairly slow and steady in its movements, or an issue which is selling relatively low and apparently not at a vulnerable level. As to a position in "safe" stock, it is likely to be most exasperating during a rising market when other shares are scoring rapid advances; and during a period of decline when one is long, then the slow action of the safe stock will lull one into a sense of false security. Yang biasanya dimaksud saham "aman" adalah saham yang pergerakannya lambat dan stabil, ata

Kapan Saat Tepat Menjual Saham?

Gambar
Tulis Gerald M. Loeb di buku The Battle for Investment Survival :   My best reason for selling a stock is because it stops going up, or worse, starts going down. Alasan terbaik saya untuk menjual saham adalah karena saham itu berhenti naik, atau lebih parah lagi, mulai beranjak turun.   It is much safer to buy and sell a stock a dozen times starting at 40 and ending at 100 than just to buy and pay 40. Adalah lebih aman membeli dan menjual saham selusin kali mulai dari harga 40 dan berakhir di 100 daripada membeli di 40 lalu diam saja.   And if you pyramid instead of averaging, you won't get back in, or at least won't stay in for long if it happens to go into a real decline. Kalau anda melakukan piramid (membeli saham lagi karena saham naik) daripada averaging (down)(membeli saham lagi karena saham turun), anda tidak akan memegang terus saham yang turun jangka panjang.      Pos-pos yang berhubungan: Cara Tepat Membeli (Lagi) Saham Cara Menjual Saham Agar Profit Maksimal [Pos ini

Rugi Main Saham Salah Siapa?

  Never blame anyone in your life... Good people give you happiness, Bad people give you experiences, The worst people give you a lesson, & the best people give you memories!                                              by Jo Moulton ---###$$$###---   Salah siapa anda rugi main saham? Apakah salah market/pasar? Apakah salah bandar? Apakah salah anda? Nah, rugi main saham adalah hal yang biasa. Tidak ada orang yang tidak pernah rugi main saham. Orang yang mengaku tidak pernah rugi main saham adalah orang yang belum merealisasikan ruginya, bukan tidak pernah rugi. Jadi, kalau anda rugi dalam batas-batas wajar (sampai 10% dari total modal anda), kerugian ini belum tentu adalah salah anda. Bisa saja karena market/pasar tidak mendukung. Bisa juga karena anda dikerjai bandar. Sekarang saya ganti pertanyaannya menjadi: Salah siapa anda rugi BESAR main saham? Apakah salah market/pasar? Apakah salah bandar? Apakah salah anda? Rugi main saham (relatif kecil) belum tentu adalah salah anda. Ta

Trading Jangka Pendek Lebih Baik Daripada Investasi Jangka Panjang

Gambar
 Tulis Gerald M. Loeb di buku The Battle for the Investment Survival:   A critic helps us by observing that he feels there is less peace of mind in the short than in the long run, to say nothing of its being more difficult. He visualizes holding something comfortably for appreciation as against worrying (as he puts it) about getting in or out. Cukup banyak pengamat saham yang menyatakan bahwa tidak ada ketenangan pikiran dalam trading jangka pendek dibanding investasi jangka panjang, tanpa mengatakan bahwa investasi jangka panjang adalah lebih sulit. Ia membayangkan memegang saham dengan santai dan mendapat untung dibanding membeli dan menjual saham terus-menerus.     Of course, one always thinks of holding the one stock that is outstanding in any given cycle. But in practice very few can single out this one stock and the right time to own it. Tentu saja, setiap orang ingin memegang saham yang bagus di siklus apapun. Masalahnya, tidak banyak orang yang bisa  menentukan saham bagu

Anda Yang Sebenarnya

Saat belajar main saham adalah pula saat anda belajar tentang diri anda sendiri.  Artinya? Artinya mencari cara terbaik bermain saham untuk anda adalah mencari cara yang cocok dengan karakter, kemampuan, dan kemauan anda. Jadi, cara main saham Warren Buffet yang membuat ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia belum tentu adalah cara main saham yang tepat untuk anda. Artinya juga, anda sebaiknya tidak menelan bulat-bulat gembar-gembor orang-orang yang menyatakan begini atau begitulah cara terbaik bermain saham. Nah, di pos ini saya share 2 puisi di bawah ini. ---###$$$###---   The Man You Are   It isn't the man you might have been Had the chance been yours again, Nor the prize you wanted but didn't win That weights in the measure of men.   No futile "if" or poltroon "because" Can rowel your stock to par. The world cares naught for what never was—  It judges by what you are.   It isn't the man that you hope to be, If fortune and fate are kind, That th

Cara Tepat Membeli (Lagi) Saham

Gambar
Tulis Gerald M. Loeb di buku The Battle for Investment Survival :     The right way to do it is to pyramid. I have a buying power of 1,000 shares. I think Studebaker is going up. I buy 100 shares. It doesn't go up when it should, or worse, goes down. I sell it out. The loss can be charged to insurance, or experience, or as necessary cost of getting started right. Next, I buy 100 Chrysler. It begins to advance as I anticipated. So I buy 200 more. It still does well, so I buy another lot. And so on. .  .    If these principles were always practiced, one would always be long the right quantity of the right stock, because the measure of what stock to buy and how much of it to buy is the action of the market itself.   Cara yang tepat adalah melakukan piramid. Saya punya modal untuk membeli 1,000 saham. Saya pikir Studebaker akan naik. Saya beli 100 saham. Ia tidak naik seperti yang diharapkan, atau lebih buruk, turun. Saya jual. Kerugian tersebut dianggap sebagai asuransi, atau pengalam

Beli Saham Naik Yang Mana?

Gambar
Tulis Gerald M. Loeb di buku The Battle for Investment Survival : I am inclined to favor doing one's major forecasting from the tape or, to put in another way, from the price movement. This to me is elemental and necessary to success. Thus, once convinced the market is headed up, I should tend to follow the strongest of the active issues—those reacting the least in weakness and rallying the most in strength.   Saya cenderung mengutamakan prediksi pasar dari pergerakan harga (saham). Untuk saya, ini adalah hal yang mendasar dan diperlukan untuk sukses. Karena itu, begitu saya yakin pasar akan naik, saya akan mengikuti saham terkuat dari saham-saham yang aktif—yaitu yang turun paling sedikit saat koreksi dan naik paling banyak saat rally. ---###$$$###---   Di pos "Beli Saham Apa?" saya menganjurkan anda untuk membeli saham yang naik/uptrend. Masalahnya, saat market atau sektor sedang uptrend, banyak saham yang naik. Dari sekian banyak yang naik, saham mana yang sebaiknya